Open top menu
Tuesday 2 July 2013
Gambaran pengetahuan Ibu nifas tentang perawatan payudara di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Pamalayan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis 2013


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Salah satu bentuk mobilisasi setelah bersalin adalah perawatan  payudara yang sangat penting untuk merangsang pemulihan otot – otor rahim berkontraksi, salah satu bentuk menurunkan angka morbilitas dan mortalitas dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas Air Susu Ibu (ASI). Untuk itu diperlukan perawatan payudara sehingga dihasilkan ASI yang baik. Karena perawatan payudara bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara dan memperbanyak atau memperlancar produksi ASI.
Menurut WHO (World Health Organization) sebagai organisasi kesehatan dunia, menjelaskan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN. Rata-rata angka kematian ibu di dunia mencapai 400.000 per 100.000 kelahiran hidup.
  Berdasarkan Human Development Report pada tahun 2010 AKB di Indonesia mencapai 31 per 1000 kelahiran. AKI dan AKB di Jawa Barat pada tahun 2011 AKI sebesar 320.15/100.000 kelahiran hidup dan AKB 38.53/1000 kelahiran hidup (Dinkes Jabar, 2011).
Di Kabupaten Ciamis Penyebab kematian bayi pada umumnya yaitu asfiksia sebesar 50 – 60 %, BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) sebesar 23 -30% dan penyakit infeksi sebesar 5 – 10 % (Profil Dinkes Kab. Ciamis, 2005).
Menurut data dari RSUD Ciamis, kasus mastitis pada tahun 2011 sebanyak 63 orang, dan pada tahun 2012 sebanyak 67 orang. Sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Pamalayan pada tahun 2011 terdapat 2 orang yang mengalami bengkak payudara, 4 orang yang mengalami mastitis, 5 ibu nifas mengalami ASI tersumbat dan 12 diantaranya mengalami puting susu lecet. (Rekap Data RSUD Ciamis, 2013)
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008-2009 menunjukkan bahwa 55% ibu menyusui mengalami mastitis, Abses payudara dan putting susu lecet, kemungkinan hal tersebut disebabkan karena kurangnya perawatan payudara selama kehamilan.
Sejumlah penelitian lainnya mengamati bahwa bila waktu untuk menyusui dijadwal lebih sering terjadi bendungan yang sering diikuti dengan mastitis dan kegagalan laktasi (WHO, 2003). Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan ASI selanjutnya. Sedangkan Data Kejadian putting lecet dan abses payudara pada ibu nifas di jawa  barat ± 5 % – 10 % di prediksi karena rendahnya pengetahuan tentang perawatan payudara.
Bagi seorang wanita payudara adalah organ tubuh yang sangat penting bagi keberlangsungan perkembangan bayi yang baru di lahirkannya. Payudara memang secara natural akan mengeluarkan ASI begitu ibu melahirkan, tetapi bukan berarti seorang wanita atau ibu tidak patut merawat payudara. (Sariyono – Roscha Dyah Pramitasari, 2009).
Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara senantiasa bersih dan mudah di hisap oleh bayi. Banyak ibu yang mengeluh bayinya tidak mau menyusu, bisa jadi ini di sebabkan oleh faktor teknis         seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga di pengaruhi oleh asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu. (Sariyono – Roscha Dyah Pramitasari, 2009).
Untuk beberapa ibu, pemberian susu berjalan baik dari permulaan dan tidak pernah menjadi masalah, tetapi pada tahap-tahap berikutnya pemberian ASI dapat naik dan turun, terutama pada ibu yang pertama melahirkan. Oleh karena hal tersebut kebanyakan ibu-ibu menyusui menghadapi banyak masalah dalam menyusui, seperti payudara bengkak dan puting lecet (Sarwono, 2009).
Untuk memperoleh produksi ASI yang cukup dan sehat, payudara perlu dipersiapkan terutama selama kehamilan,  bahkan setelah melahirkan. Segera setelah persalinan,  bayi sebaiknya ditempatkan bersama ibunya agar sedini mungkin dapat mengisap payudara ibu.  Setelah persalinan, perawatan payudara juga masih diperlukan untuk menjaga kelangsungan produksi ASI         (Musbikin, 2006).
Banyak ibu-ibu nifas yang mengeluh bahwa sekitar hari ketiga atau keempat sesudah melahirkan, payudara tentu sering terasa lebih penuh serta nyeri, keadaan seperti itu yang membuat ibu malas untuk menyusui bayinya. Hal tersebut di sebabkan karena ibu tidak tahu bahwa semua itu merupakan tanda-tanda bahwa ASI mulai banyak produksi. Apabila dalam keadaan tersebut ibu menghindari menyusui karena alasan nyeri lalu memberikan  susu formula pada bayi, pembengkakan berlanjut, payudara akan bertambah bengkak atau penuh (Nontji. 2006).
Untuk mengatasi beberapa masalah tersebut diatas bagi ibu-ibu yang akan melahirkan perlu mendapatkan pendidikan dan  pelatihan untuk menambah tingkat pengetahuan dalam  rangka persiapan menghadapi kelahiran, perawatan bayi, perawatan payudara ibu setelah melahirkan.
Sebagian besar ibu nifas dalam beberapa minggu pertama kehidupan bayinya mengalami masalah dalam pemberian ASI. Yang sebelumnya para ibu tersebut memilih untuk menyusui bayinya, setelah beberapa hari niat baik tersebut memudar disebabkan puting susu yang terluka, payudara yang membengkak dan bayi mengalami bingung puting ketika ditetekkan kembali.             
Dari studi pendahuluan  yang di lakukan peneliti dengan mewawancarai 10 orang ibu Nifas yang datang ke Puskesmas Pembantu Pamalayan Kesamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis ternyata didapatkan 7 orang tidak mengetahui cara melakukan perawatan payudara, 2 orang mengetahui tapi tidak melaksanakan dan 1 orang mengetahui dan sudah melaksanakan perawatan payudara.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Pamalayan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis Tahun 2013.

B.     Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang yang telah dimiliki, maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana gambaran pengetahuan Ibu nifas tentang perawatan payudara di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Pamalayan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis 2013 ?”

C.    Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
 Mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang  perawatan payudara di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Pamalayan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis 2013.

2.    Tujuan Khusus
a.       Mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang pengertian perawatan payudara di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Pamalayan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis tahun 2013.
b.      Mengetahui  gambaran pengetahuan ibu nifas tentang manfaat perawatan  payudara di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Pamalayan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis tahun 2013 .
c.       Mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas  tentang cara pelaksanaan perawatan payudara di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Pamalayan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis tahun 2013.
d.      Mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas  tentang dampak apabila tidak melaksanakan perawatan payudara di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Pamalayan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis tahun 2013.
D.    Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.      Bagi Ilmu pengetahuan
Sebagai bahan masukan untuk pengembangan ilmu kebidanan dan bahan pertimbangan untuk waktu yang akan datang jika akan di lakukan penelitian dengan metode yang sama dan sebagai tambahan informasi dan kepustakaan dalam ilmu kebidanan.
2.      Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi, motivasi/pendorong bagi masyarakat khususnya ibu nifas sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tentang perawatan payudara dan mau melaksanakan perawatan payudara selama menyusui.
3.      Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini di harapka dapat sebagai bahan kajian terhadap teori yang telah diperoleh mahasiswa selama mengikuti KBM di Uiversita.
4.      Bagi Peneliti

         Sebagai salah satu sarana dalam mengaplikasikan ilmu, kemampuan, yang di miliki dan merupakan pengalaman berharga bagi peneliti yang di peroleh pada masa akhir pendidikan.
Read more
Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual (HIV/AIDS) Sebagai Prefentiv Melalui Metode Konseling di SMA Negeri 1 Banjar


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Remaja adalah mereka yang berusia 10-20 tahun, dan ditandai dengan perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuh, fungsi tubuh, psikologi dan aspek fungsional. Dari segi umur remaja dapat dibagi menjadi remaja awal/early adolescence (10-13 tahun), remaja menengah/middle adolescence (14-16 tahun) dan remaja akhir/late adolescence (17-20 tahun). (Behrman, dkk, 2004)
Masa remaja merupakan masa transisi dalam kehidupan seseorang. Pada fase ini individu mengalami perubahan kehidupan dari anak-anak menuju dewasa dimana manusia mengalami perkembangan yang pesat baik fisik, psikis maupun sosialnya yang diikuti dengan perkembangan emosional yang tidak stabil. Masa remaja mempunyai arti penting bagi kehidupan sebagai kontribusi terhadap kehidupannya di masa mendatang. Remaja tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan sama . Namun demikian, masa puber juga merupakan waktu yang rentan bagi remaja mengingat remaja sedang mengalami gejolak seiring munculnya dorongan rasa ingin tahu yang tinggi akibat seringnya bergaul dan berintegrasi dengan masyarakat dewasa tetapi belum dapat mengimbangi dengan kematangan pribadi dan tingkat pengetahuan yang memadai (Harlock, 2006 ; BKKBN, 2004)
Remaja akan melewati 3 tahap kematangan psikososial dan seksual, antara lain , masa remaja awal /dini (Early adolescence) umur 11 - 13 tahun, masa remaja pertengahan (Middle adolescence) umur 14 -16 tahun , dan yang terahir masa remaja lanjut (Late adolescence) umur 17 - 20 tahun. (Soetjiningsih, 2004).
WHO tahun 1995 menyebutkan bahwa sekitar seperlima penduduk dunia adalah remaja berumur 10-19 tahun dan pada tahun yang sama Biro Pusat statistik mencatat populasi remaja Indonesia sebesar 30% dari 200 juta penduduk (Perdede, 2002). Tahun 2008, data profil kesehatan Indonesia mencatat penduduk Indonesia yang tergolong usia 10-19 tahun adalah sekitar 44 juta jiwa atau 21% yang terdiri dari 50,8% remaja laki-laki dan 49,2% remaja perempuan dan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Demak tahun 2009, ada 22, 4 % dari jumlah penduduk Kabupaten Demak adalah remaja dengan umur antara 10-19 tahun dan 11,2% diantaranya adalah remaja putri (Depkes, 2008; BPS, 2009).
Remaja juga harus mengetahui apa itu kesehatan reprodusi karena dari situlah remaja akan mudah memahami dan mengerti tanda-tanda seks sekunder itu sendiri. Menurut Rohmawati, 2008 kesehatan reproduksi remaja didefinisikan sebagai keadaan sejahtera fisik dan psikis seorang remaja, termasuk keadaan pergaulan bebas dan kehamilan yang tak dikehendaki, aborsi yang tidak aman, penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS, serta semua bentuk kekerasan dan pemaksaan, sedangkan kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan system reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman (BKKBN, 2008).
Era globalisasi komunikasi dan informasi pada saat ini, mengakibatkan remaja dapat dengan mudah mengakses informasi dari berbagai belahan dunia dengan corak budaya yang beraneka ragam, sehingga peluang untuk memperoleh informasi yang bertentangan atau bertolak belakang dengan budaya masyarakat. Dalam kondisi tersebut tanpa bimbingan dan pendampingan yang memadai remaja akan mudah terpengaruh informasi yang menyesatkan dan terbawa arus pergaulan yang tidak sehat, mengingat remaja belum mempunyai saringan yang cukup kuat untuk menyaring berbagai informasi yang diterimanya, juga belum mempunyai daya tangkal untuk menepis dominasi lingkungan pergaulan, akibat kepribadian remaja yang masih labil dan tingkat pengetahuan yang masih minim (WHO, 2004)
Dampak dari era globalisasi ditunjukkan dari hasil Baseline Survey yang dilakukan oleh PILAR (Pusat Informasi dan Layanan Remaja) PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Jawa Barat pada tahun 2000 mengungkapkan 20,4% responden yang terdiri dari siswa sekolah menengah di Kota Banjar telah melakukan intercourse (hubungan intim) saat berpacaran.
Aktivitas remaja dalam berpacaran dikenal dengan istilah KNPI (kissing, necking, petting, intercouse) dan dari perbuatan itu remaja akan mencoba dan tidak tahu dampak negatif sehingga remaja sering sekali terjerumus (Christina, Ardhiyan 2007).
Dampak lainnya yang muncul dari kenakalan remaja antara lain adalah tidak tahu bahaya yang muncul akibat perbuatan tersebut salah satunya yaitu HIV/AIDS. Kasus HIV/AIDS yang ditemukan dari tahun ke tahun pun kian meningkat. Menurut WHO (2007) jumlah penderita AIDS di dunia ada sebanyak 33.300.000 dan di asia ada sebanyak 4.900.000 kasus. Di Indonesia sendiri menurut perkiraan Depkes RI pada tahun 2002 penderita HIV/AIDS ada sebanyak 110.000 dan pada 2006 naik menjadi 193.000 dan pada tahun 2007-2008 jumlah kasus ini ditafsir menjadi 270.000 orang (Depkes RI, 2008).
Kasus HIV/AIDS terbanyak ditemukan di Propinsi DKI Jakarta dengan jumlah penderita HIV/AIDS 2.727 orang dan 440 diantaranya meninggal dunia. Disusul propinsi lainnya yaitu Jawa Barat (2.603 kasus, 503 meninggal), Jawa Timur (2.525 kasus, 575 meninggal), Papua (2.294 kasus, 353 meninggal), Bali (869 kasus, 145 meninggal), Kalimantan Barat (730 kasus, 110 meninggal), Sumatera Utara (670 kasus, 135 meninggal), Jawa Tengah (409 kasus, 171 meninggal), Riau (364 kasus, 116 meninggal), dan Kepulauan Riau (271 kasus, 114 meninggal).
Hingga Juni 2013 jumlah kasus HIV/AIDS pada kelompok usia 15 – 19 tahun berjumlah 167 orang dan usia 20 – 29 tahun berjumlah 1.225 orang. Sementara jumlah total semua usia adalah 4389 kasus HIV/AIDS. Banyaknya jumlah remaja penderita HIV/AIDS diduga karena keterbatasan akses informasi dan layanan kesehatan bagi remaja yang berdampak pada rendahnya pengetahuan tentang HIV/AIDS yang benar dan menyeluruh dikalangan remaja berusia 15 – 24 tahun. Pada tahun 2010 – 2011 Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) menemukan sekitar 34% remaja putri dan 21% remaja pria berusia 15 – 24 tahun belum pernah mendengar tentang HIV/AIDS. Dari Juni 2011 hingga akhir Juni 2012 jumlah pengidap HIV/AIDS di Indonesia adalah sebanyak 7098 kasus, benar-benar diluar dugaan, dalam kurun waktu satu tahun telah terjadi peningkatan sebanyak 2709 kasus. (Depkes RI, 2013).
Dari 26 kota/kabupaten yang ada di Jawa Barat, peringkat pertama kasus HIV/AIDS masih ditempati Kota Bandung, sedangkan HIV/AIDS di Kota Banjar hingga akhir tahun 2012 tercatat sebanyak 11 kasus dan kumulatif seluruhnya terdapat 38 kasus HIV/AIDS yang terdeksi di Kota Banjar. (dikutip dari http://www.pikiran-rakyat.com, tanggal 21/02/2013 - 14:29)
Dari hasil pra survey yang telah penulis lakukan dengan mengajukan 6 pertanyaan lisan tentang HIV/AIDS, dari 10 orang siswa/i yang diajukan pertanyaan, 60% dari mereka hanya bisa menjawab 2 – 3 pertanyaan dan 40%nya bisa menjawab 4 – 5 pertanyaan saja. Alasan mereka tidak tahu karena mereka tidak pernah mendapatkan informasi dari sumber yang benar dan tidak adanya tempat atau layanan khusus remaja dimana mereka bisa menanyakan tentang hal-hal seperti itu.
Gambaran di atas mengindikasikan bahwa pemahaman remaja terhadap kesehatan reproduksi remaja (KRR) masih rendah, sebaiknya setiap remaja itu memperoleh informasi antara lain tentang pengenalan alat, sistem, fungsi dan proses reproduksi, kehamilan tidak diinginkan, penularan infeksi menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS, pengaruh lingkungan sosial dan media terhadap perilaku remaja, pelecehan tanggung seksual dan pornografi serta porno aksi, kesetaraan dan keadilan gender, dan tanggung jawab remaja terhadap keluarga. Pendekatan yang bisa dilakukan diantaranya melalui institusi sekolah, sebagai institusi dalam pembentukan karakter siswa, sekolah juga diharapkan mampu membangun komunikasi yang kondusif dengan siswa khususnya tentang kesehatan reproduksi remaja. selain itu, kehidupan remaja juga dipengaruhi oleh teman sebaya, baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Perlu ditumbuhkan peer educator atau peer counselor sehingga dapat membahas dan menangani permasalahan remaja termasuk kesehatan reproduksi (Anonim, 2004)
UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mencantumkan tentang Kesehatan Reproduksi pada Bagian Keenam pasal 71 sampai dengan pasal 77. Pada pasal 71 ayat 3 mengamanatkan bahwa kesehatan reproduksi dilaksanakan melalui kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Setiap orang (termasuk remaja) berhak memperoleh informasi, edukasi, dan konseling mengenai kesehatan reproduksi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan (pasal 72). Oleh sebab itu Pemerintah wajib menjamin ketersediaan sarana informasi dan sarana pelayanan kesehatan reproduksi yang aman, bermutu, dan terjangkau masyarakat, termasuk keluarga berencana (pasal 73). Setiap pelayanan kesehatan reproduksi yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan/atau rehabilitatif, termasuk reproduksi dengan bantuan dilakukan secara aman dan sehat dengan memperhatikan aspek-aspek yang khas, khususnya reproduksi perempuan (pasal 74). (dikutip dari http://www.k4health.org, tanggal 30/05/2013 - 14:00)
Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual (HIV/AIDS) Sebagai Prefentiv Melalui Metode Konseling di SMA Negeri 1 Banjar.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual (HIV/AIDS) Sebagai Prefentiv Melalui Metode Konseling di SMA Negeri 1 Banjar.

C.      Tujuan
1.      Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah dapat mengetahui gambaran Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual (HIV/AIDS) Sebagai Prefentiv Melalui Metode Konseling di SMA Negeri 1 Banjar.
2.      Tujuan Khusus
a.       Dapat mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang pengertian penyakit menular (HIV/AIDS) di SMAN 1 Banjar.
b.      Dapat mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang penyebab penyakit menular (HIV/AIDS) di SMAN 1 Banjar.
c.       Dapat mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang penularan penyakit menular (HIV/AIDS) di SMAN 1 Banjar.
d.      Dapat mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang gejala dan komplikasi penyakit menular (HIV/AIDS) di SMAN 1 Banjar.
e.       Dapat mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang dampak penyakit menular (HIV/AIDS) di SMAN 1 Banjar.
f.       Dapat mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang penatalaksanaan penyakit menular (HIV/AIDS) di SMAN 1 Banjar

D.      Keaslian Penelitian
Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Alif Nurjanah (2012) dengan judul “Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang HIV/AIDS di SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang”. Peneliti ini menggunakan metode dekskriptif. enelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Subyek penelitian pada siswa-siswi SMA N 1 Bergas Kabupaten Semarang, sebanyak 89 orang responden. Teknik pengambilan sampel adalah stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di SMA N 1 Bergas Kabupaten Semarang 2011-2012 yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 54 orang (60,7%), cukup sebanyak 31 orang (38,8%) dan kurang sebanyak 3 orang (3,8%). Masyarakat khususnya pelajar atau remaja diharapkan lebih aktif mencari informasi yang benar terutama tentang HIV/AIDS.
Pada penelitian ini penulis mengambil judul “Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual (HIV/AIDS) Sebagai Prefentiv Melalui Metode Konseling di SMA Negeri 1 Banjar” dengan menggunakan metode deskriftif dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan mempelajari sampel pada waktu yang bersamaan. Dalam penelitian pengambilan sampel dengan tekhnik teknik Accidental Sampling yaitu dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian.

E.       Manfaat Penelitian
1.      Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman belajar khususnya tentang HIV/AIDS.
2.      Bagi STIKes Bina Putera Banjar
Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana kepustakaan dan menambah informasi mahasiswa dalam melaksanakan asuhan kebidanan khususnya tentang HIV/AIDS.

3.      Bagi SMA Negeri 1 Banjar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam upaya peningkatan dan memperkaya pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.

Read more
Gadis Cantik

1. Dakota Rose

Gadis berusia 16 tahun ini sangat mirip sekali dengan boneka Barbie, kemiripanya yang luar biasa ini mengakibatkan Dakota Rose sangat terkenal di berbagai negara seperti Jepang dan China dimana dia telah di beritakan di berbagai media di sana.

2. Venus Palermo

Gadis berusia 15 tahun asal London ini sangat terobsesi sekali tampil seperti boneka. Karena kecintanya dengan bergaya mirip boneka Venus Plermo mengungah video di youtube memberitahukan bagaimana caranya untuk bisa tampil seperti boneka dan video itupun banyak di lihat pengemarnya dan penguna youtube mendadak video Venus Palermo menjadi terkenal di Youtube.

3. Lily Coles
Model dan aktris Lily Coles terkenal dengan wajah bonekanya porselen.

4. Lin Ke Tong
Lin Ke Tong Lahir pada tanggal 20 September 1988, Lin Ke Tong adalah Model Iklan dan memiliki tinggi 172 cm.

5. Alodia Gosiengfiao

Alodia Gosiengfiao adalah pemenang penghargaan Cosplayer yang berbasis di Filipina dia menjadi terknal dengan gayanya yang tampil mirip sekali dengan boneka. Alodia Gosiengfiao meulai dunia cosplayersejak tahun 2003 dan mulai mengikuti kompetisi cosplayer ketika umurnya 18 tahun.

6. Wang Jiayun

Gadis cantik sma asal China ini telah terkenal di internet Korea karena berpenampilan seperti boneka. Wang Jiayun memiliki tinggi 164 cm dan berat 42 kg. Lahir di Kowloon, Hong Kong SAR, dia saat ini tinggal di Shenzhen, provinsi Guangdong, Cina.

7. Charlotte Hothman
Gadis berusia 24 tahun ini sangat terobsesi sekali dengan boneka barbie . Charlotte Hothman setidaknya telah menghabisakan £ 10.000 untuk bedah plastik agar bisa terlihat seperti barbie ia telah oprasi hidung, suntik kolagen pada bibir dan mengecat rambutnya pirang untuk berubah menjadi Barbie.



Menjual kecantikan demi sebuah nilai!


penasaran dengan hal itu, mangga kantun download saja videonya.. :)



Klik link pada gambar diatas untuk download
--->>(bersambung)

Camfrog gadis berkerudung cantik (no sara)
<< DONWLOAD >>

ABG Ciuman rame-rame
<< DONWLOAD >>
Read more
Monday 17 June 2013
FUNGSI VLOOKUP dan HLOOKUP


VLOOKUP : mencari nilai, dimana tabel ketentuannya beberbentuk vertical (datanya tersusun kebawah)
HLOOKUP : mencari nilai, dimana tabel ketentuannya beberbentuk horizontal (datanya tersusun mendatar).
Rumus Vlookup
= VLOOKUP(sel yang diuji, tabel ketentuan, nomor index kolom)
Contoh Soal 1

Langkah pengisian Nama Barang
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel C6
2. Ketikkan rumusnya :
=VLOOKUP(B6,$B$16:$C$18,2)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir

Contoh Soal 2

Langkah pengisian Harga Satuan
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel D6
2. Ketikkan rumusnya :
=VLOOKUP(B6,$B$16:$D$18,3)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir
Rumus Hlookup
= HLOOKUP(sel yang diuji, tabel ketentuan, nomor index baris)
Contoh Soal 1

Langkah pengisian Nama Barang
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel C6
2. Ketikkan rumusnya :
=HLOOKUP(B6,$B$15:$E$16,2)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir
Contoh Soal 2

Langkah pengisian Harga Satuan
1. Tempatkan penunjuk sel pada sel D6
2. Ketikkan rumusnya :
=HLOOKUP(B6,$B$15:$E$17,3)
3. Copy hasil tersebut sampai data terakhir


CONTOH APLIKASI PENGGUNAAN TABEL PIVOT
Pivot table digunakan untuk melakukan rekapan perhitungan berdasar data yang ada.
Contoh Soal
Silahkan anda mengetikkan data berikut

Kalau anda ditanya berapa pengeluaran jumlah pengeluaran tiap bulan bagaimana anda menyelesaikannya? Contoh lain berapa pengeluaran per jenis aktivitas selama satu tahun, berapa beban kerja penanggung jawab per bulan dan lain lain. Nah disinilah fungsi pivot table akan digunakan. Apalagi kalau jumlah datanya sangat banyak, ribuan data, maka fungsi pivot tabel akan sangat berguna bagi anda.


Penggunaan Pivot Table
Untuk menggunakan pivot table caranya silahkan klik menu insert  pivot table seperti pada gambar berikut 

 

Setelah anda mengklik pivot tabel akan muncul tampilan 

 

Klik Select a table or range, klik dibawah kanannya, kemudian sorot data yang ingin dibuat pivot table seperti pada gambar berikut 

 

Kemudian pilih lokasi hasil pivot table di existing worksheet seperti pada gambar berikut 

 

Lalu klik OK. Kalau tahap anda benar, maka akan muncul menu pivot tabel seperti pada gambar berikut 


Untuk membuat pengeluaran per bulan, anda cukup memasukkan bulan di row label dan nilai di value,
 

Perhatikan, pivot tabel sudah menghitungkan untuk anda jumlah pengeluaran tiap bulan
Kalau kombinasi misalnya pengeluaran per bulan per jenis aktivitas, maka anda tinggal memasukkan jenis aktivitas di column labels seperti pada gambar berikut 

 

Untuk merapikan hasil, gunakan format cell. Berikut contoh hasil perhitungan yang sudah dirapikan 

Read more
Friday 31 May 2013
Biografi Pierre Omidyar - Pendiri eBay.com


Biografi Pierre Omidyar, Pendiri eBay.com
Pierre Morad Omidyar atau Pierre Omidyardikenal sebagai founder atau pendiri dari Ebay.com yang merupakan situs jual beli atau lelang online terbesar di dunia. Pierre Omidyar dilahirkan pada tanggal 21 Juni 1967 di Paris, Perancis. Ia lahir dari keturunan pengusaha Iran dan Amerika. orangtua Pierre Omidyar berimigrasi dari Iran, dan telah dikirim oleh kakek-neneknya untuk kuliah di sana. Ibunya Elahé Mir-Djalali Omidyar, yang telah mendapat gelar doktor di bidang linguistik di Sorbonne. Ayahnya adalah dokter bedah, Keluargan Pierre Omidyar pindah ke AS saat Omidyar berusia enam tahun. Tumbuh di Washington, DC, minat Pierre pada dunia komputer dimulai di Sekolah Potomac, yang kemudian semakin meningkat ketika ia di kelas 9. Dia menghadiri St Andrew's Episcopal School di Potomac, Maryland. Ia lulus dari St Andrew pada tahun 1984, 

Omidyar yang berdarah Iran kemudian mengasah kemampuannya dalam programming komputer disekolah dan diluar sekolah. Kemudian, berawal dari keinginannya untuk membantu perpustakaan disekolah menengah tempatnya belajar, Omidyar menyusun katalog online, ia pun menuai keberuntungan. Rupanya, dari proyek sukarela inilah karir cemerlang Omidyar berawal. Katalog online ini kemudian memuluskan jalannya menuju profesi ahli pemrograman komputer.

Omidyar lulus kuliah dari Universitas Tufts pada tahun 1988 dengan gelar B.S (Bachelor of Science) di bidang ilmu komputer. Awal karirnya mulai terlihat ketika tahun 1991 bergabung dengan perusahaan Claris, sebuah anak perusahaan Apple Computer. Di sana ia menjabat sebagai consumer software engineer. Pada tahun 1994, ia mendirikan Inc. Development Corporation yang kemudian mengalami dan diberi nama eShop. Pada saat itu eShop adalah pimpinan teknologi perangkat lunak perdagangan berbasis internet. Pada tahun 1996, perusahaan ini diakuisisi oleh Microsoft.

Pendiri eBay.com

Ketika Omidyar berusia 28, ia duduk selama liburan panjang akhir pekan untuk menulis kode komputer yang asli yang akhirnya menjadi Superbrand internet situs lelang eBay. Seperti halnya karir Omidyar dalam dunia programming, ebay pun didirikannya dengan niat untuk membantu teman dekat untuk mendapatkan pembeli untuk produk yang dijualnya. Sekali lagi, niat isengnya untuk membantu teman, kemudian berubah menjadi ladang bisnis prospektif. Walaupun awalnya peluncuruan bisnis eBay merupakan uji coba terhadap bisnis yang berbasis internet, hal ini justru menjadi awal keberuntungan bagi Omidyar sehingga situs lelang internet itu kini makin populer. Situs ini diluncurkan pada Hari Buruh, Senin, 4 September 1995, sebagai "Lelang Web", itu adalah host di situs Omidyar yang telah diciptakan untuk informasi mengenai virus ebola. 

Kata 'eBay' dibuat oleh Omidyar ketika ia mengatakan bahwa pilihan pertamanya untuk situs web-nya, 'echobay', telah terdaftar. Tidak ingin melakukan perjalanan kedua untuk Sacramento, ia datang dengan 'eBay. "Cerita yang sering diulang bahwa eBay didirikan untuk membantu perdagangan tunangan Omidyar's dispenser permen Pez itu dibuat oleh manajer PR pada tahun 
1997 untuk menarik minat media. Hal itu terungkap pada tahun 2002 buku Adam Cohen dan dikonfirmasi oleh eBay. Lelang Web kemudian berganti nama menjadi "eBay". Layanan ini gratis pada awalnya, tetapi mulai pengisian untuk menutupi biaya penyedia layanan internet.

Jeffrey Skoll bergabung dengan perusahaan pada tahun 1996. Pada Maret 1998, Meg Whitman dibawa masuk sebagai Presiden dan CEO dan terus menjalankan perusahaan sampai dengan Januari 2008 ketika dia mengumumkan pensiun. Pada bulan September 1998, eBay meluncurkan penawaran umum sukses, membuat kedua milyarder Omidyar dan Skoll. Pada Juli 2008, 178 juta saham Omidyar's eBay yang bernilai sekitar $ 4450000000. Omidyar juga merupakan investor dari Montage Resort & Spa di Laguna Beach, California.

Pada tahun 2010, Omidyar meluncurkan layanan berita online di Honolulu disebut Beat sipil yang mencakup urusan sipil di Hawaii. Sementara itu, dalam mengelola eBay, Omidyar tak pernah lepas dari nilai-nilai baik. Ia percaya bahwa pada dasarnya manusia itu baik. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki keunggulan yang bisa diberikan kepada orang lain. Selain itu dalam menjalankan bisnis eBay, Omidyar memperlakukan setiap pribadi yang terlibat dengan sebaik mungkin. Omidyar memiliki cita-cita agar para penjual dan pembeli yang ada bersama-sama membentuk sebuah dunia perdagangan online yang berkesinambungan, seperti perkembangan eBay sekarang ini.

Biografi Pierre Omidyar - Pendiri eBay.com

Biografi Pierre Omidyar - Pendiri eBay.com

Pierre Omidyar kemudian mendirikan Omidyar Network yang merupakan sebuah perusahaan investasi filantropi didedikasikan untuk memanfaatkan kekuatan pasar untuk menciptakan kesempatan bagi masyarakat untuk memperbaiki kehidupan mereka. Didirikan pada tahun 2004 oleh pendiri eBay Pierre Omidyar dan istrinya Pam, organisasi melakukan investasi di dan membantu organisasi inovatif skala untuk mengkatalisis perubahan ekonomi, sosial, dan politik. Sampai saat ini, Omidyar Network telah berkomitmen lebih dari $ 270 juta untuk perusahaan untuk-laba dan organisasi nirlaba yang mendorong kemajuan ekonomi dan mendorong partisipasi individu di bidang investasi beberapa, termasuk keuangan mikro, hak milik, transparansi pemerintah, dan media sosial. Kekayaan Omidyar bisa mencapai US$ 1,6 miliar berkat lonjakan harga saham eBay, naik 115% tahun lalu. Penjualan eBay 2009 mencapai US$8,7 miliar dengan 84 juta pengguna. eBay menyelesaikan pembelian 70% dari perusahaan telepon internet Skype November 2009. Dari kesuksesan eBay inilah yang menjadikan Pierre Omidyar menjadi salah satu milyarder abad 21. 

Referensi :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Pierre_Omidyar
- http://jundul.wordpress.com/2008/12/27/pierre-omidyar-ebay-founder-and-chairman/
Read more